Senin, 10 Oktober 2011

Pagelaran Sunda Keliling Bersama Teater Rakyat Smar (TERAS)


Oleh : Sapta Munggaran
 
Membangun suatu komunitas memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi dengan sistem birokrasi yang terdapat dinegeri kita ini. Namun kami beserta kawan-kawan yang mempunyai satu tekad kuat untuk membangun satu komunitas seni diwilayah Rancaekek tidak akan menyerah dengan semua kendala yang akan kami hadapi dikemudian hari. Dengan A. Ricky “Ocenk” sebagai Ketua (perlu dilakukan polling menentukkannya), kami bergerak menuju besok atau lusa yang tidak akan sama dengan kemarin.

Setelah dilakukan rapat kecil dirumah kawan kami yang berada persis dipinggir rel kereta, kami merumuskan pembentukkan badan Komunitas Seni Rancaekek dengan kopi dan kacang-kacangan. Maka muncullah satu ide untuk bekerja sama dengan Teater Rakyat Smar untuk membuat satu pagelaran yang akan disaksikan oleh masyarakat Rakcaekek, yang selanjutnya mempunyai nama Pagelaran Sunda Keliling yang akan diisi oleh Kendang Penca Babakan Jawa dan Longser dari Teater Rakyat Smar.

Maka pada akhirnya, sore itu, tanggal (9/10), walaupun mendung terlihat memayungi wilayah rancaekek, hal itu tidak membuat kami pesimis, malah sebaliknya kami yakin bahwa takkan ada hujan malam nanti. Segala persiapan mulai dikerjakan sore itu juga, mengingat bahwa pada jam 20.00 malam nanti akan diselenggarakan pagelaran perdana yang dipersembahkan oleh kami - Komunitas Seni Rancaekek- kepada masyarakat Perumahan Rancaekek Kencana. Meski sempat terjadi kesalahpahaman antara koordinator  yang dipegang Agung Teguh Satria Pratomo dengan panitia yang lain –karena persiapan dilakukan tanpa koordinasi terlebih dahulu-, persiapan terbilang lancar. Dari mulai alat music, layar panggung, property panggung, sampai alat-alat make up, juga arena panggung yang berada di Lapangan Blok 8 kami persiapkan dengan seksama dan hati-hati.

Sekitar jam 18.00, sebuah kabar baik datang dari Teater Rakyat Smar –pengisi acara malam itu- yang akan mempersembahkan sebuah kesenian tradisional Sunda yaitu, Longser, karena para pemain yang beberapa hari sebelumnya sudah mengkonfirmasi tidak akan datang karena beberapa alasan akhirnya rela menyempatkan datang dan bersedia untuk bermain, setelah sebelumnya satu kendala muncul ketika grup Kendang Penca Babakan Jawa mengkonfirmasi bahwa mereka tidak akan hadir dalam acara karena ada sesuatu hal yang tidak terduga. Hal itu membuat kami semua kembali bersemangat untuk segera dapat menghibur masyarakat setempat. Sehingga pada saat itu juga, proses make up para pemain segera dilakukan.   
Setelah pengumuman dikumandangkan dua kali dari toa Mesjid dipinggir lapangan, akhirnya setelah waktu shalat isya selesai, kami memulai acara dengan beberapa sambutan dari ketua RT/RW setempat dan Ketua Komunitas Seni Rancaekek, A. Ricky “Ocenk”. Terjadi satu hal lucu pada saat Ketua KSR ini memberi sambutan, beliau terlihat gugup kala berbicara dihadapan penonton yang terdiri dari bapak-bapak, ibu-ibu, dan remaja warga Perum Kencana. Karena meski acara hanya berisi satu pementasan longser dari Teater Rakyat Smar, suasana disana telihat cukup meriah.

Longser yang dipentaskan kawan-kawan dari Teras yang berjudul Bandera Pusaka ini juga pernah dipentaskan di STSI Bandung dalam rangka Festival Longser ke-3 pada bulan September. Pementasan longser yang memang mengandung unsur komedi ini cukup membuat suasana di Blok 8 menjadi meriah oleh tawa penonton yang tak henti memberikan saweran dengan cara melemparkan uang logam juga kertas ke arah panggung. Hingga tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 malam ketika pementasan selesai.

Pagelaran perdana yang diselenggarakan Komunitas Seni Rancaekek bekerja sama dengan Teater Rakyat Smar ini bisa dibilang sukses, karena tanggapan positif diperlihatkan oleh para penonton dan warga setempat dengan mendukung kami dengan sepenuh hati. Besar terima kasih kami berikan kepada semua yang terlibat dan memberikan dukungan lebih kepada kami.

0 komentar:

Posting Komentar